
Membangun Growth Mindset di Lingkungan Kerja-Dalam lingkungan kerja modern yang kompetitif, kemampuan karyawan untuk terus belajar dan beradaptasi adalah kunci sukses organisasi. Salah satu konsep psikologis yang banyak diperbincangkan dalam konteks pengembangan diri dan kinerja adalah growth mindset. Konsep yang dicetuskan oleh Carol Dweck ini adalah kepercayaan yang meyakini bahwa bakat dan kecerdasan bisa dikembangkan dengan usaha, strategi yang tepat, dan masukan (Sarrasin et al., 2018). Karyawan dengan growth mindset cenderung lebih tangguh, mau belajar, dan punya motivasi internal untuk berkembang. Jadi, membangun mentalitas ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan keunggulan kompetitif perusahaan.
Permasalahan Ketika Seseorang Tidak Memiliki Growth Mindset di Lingkungan Kerja
Ketika seseorang tidak memiliki growth mindset, ia cenderung memiliki fixed mindset, yakni keyakinan bahwa kemampuan, kecerdasan, dan bakat adalah sifat tetap yang tidak dapat dikembangkan secara signifikan. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan di lingkungan kerja, baik bagi individu maupun organisasi secara keseluruhan.
Ketakutan terhadap Kegagalan
Individu dengan fixed mindset sering kali menghindari tantangan karena takut gagal. Mereka memandang kegagalan sebagai cerminan dari kurangnya kemampuan yang tidak bisa diperbaiki. Hal ini menghambat eksplorasi ide, inisiatif baru, dan inovasi dalam pekerjaan. Seperti dijelaskan oleh Sarrasin et al. (2018), “individuals with fixed mindsets tend to avoid challenges and give up easily in the face of obstacles”.
Kurangnya Motivasi Intrinsik
Orang yang tidak memiliki growth mindset umumnya hanya termotivasi oleh faktor eksternal, seperti insentif atau pujian. Akibatnya, mereka cenderung tidak memiliki dorongan internal untuk belajar atau berkembang. Mofield dan Parker (2015) menemukan bahwa growth mindset berhubungan positif dengan motivasi intrinsik; maka ketidakhadirannya berpotensi menyebabkan kinerja yang stagnan atau tidak konsisten.
Resistensi terhadap Umpan Balik dan Perubahan
Karyawan dengan fixed mindset sering kali defensif terhadap kritik dan enggan menerima umpan balik. Mereka memandang kritik sebagai ancaman terhadap harga diri, bukan sebagai kesempatan untuk berkembang. Hal ini menyulitkan proses evaluasi dan peningkatan performa secara berkelanjutan di organisasi.
Minimnya Inovasi dan Kolaborasi
Tanpa growth mindset, karyawan cenderung lebih fokus pada mempertahankan status quo daripada mencoba pendekatan baru. Mereka juga cenderung kurang terbuka dalam bekerja sama lintas tim karena takut terlihat tidak kompeten. Padahal, dalam budaya kerja kolaboratif yang kompleks, kemampuan untuk terus belajar dari satu sama lain sangat krusial.
Stagnasi Karier
Dalam jangka panjang, fixed mindset dapat menyebabkan stagnasi karier karena individu tidak aktif mencari kesempatan untuk meningkatkan keterampilan atau memperluas tanggung jawab. Mereka lebih nyaman dalam zona aman dan enggan mengejar posisi atau tantangan baru, yang pada akhirnya membatasi potensi pertumbuhan pribadi dan profesional.
Dengan demikian growth mindset dalam dunia kerja adalah sebuah kebutuhan dan keharusan. Permasalahan serius dapat timbul ketika seseorang memiliki mental fixed mindset, baik kepada dirinya maupun tempat dia bekerja
Pengertian Growth Mindset
Growth mindset adalah cara berpikir yang meyakini bahwa kemampuan individu tidak bersifat tetap, melainkan dapat dikembangkan seiring waktu. Dalam konteks kerja, mindset ini menjadi penting karena mendorong individu untuk terus belajar dan tidak takut gagal. Seperti yang dikemukakan oleh Sarrasin et al. (2018), “Growth mindset encourages individuals to view challenges as opportunities for learning and increases persistence in the face of failure” (p. 5).
Dengan memiliki growth mindset, karyawan lebih terbuka terhadap kritik konstruktif, lebih berani mengambil risiko, dan cenderung memiliki motivasi intrinsik untuk berkembang.
Dampak Positif Growth Mindset di Lingkungan Kerja
Meningkatkan Self-Efficacy dan Motivasi
Penelitian oleh Mofield dan Parker (2015) menyatakan bahwa terdapat korelasi positif antara growth mindset, self-efficacy, dan motivasi. Mereka menyebutkan, “A significant positive correlation was found between students’ growth mindset beliefs and their self-efficacy and intrinsic motivation” (p. 7). Ini berarti bahwa individu dengan mindset berkembang memiliki keyakinan diri yang tinggi dan terdorong secara internal untuk mencapai tujuan kerja.
Mendorong Budaya Organisasi yang Adaptif
Lingkungan kerja yang menerapkan growth mindset mendorong terciptanya budaya kerja yang terbuka terhadap perubahan. Ini menunjukkan pentingnya reframing kegagalan sebagai peluang pembelajaran, bukan sebagai akhir dari upaya.
Meningkatkan Daya Tahan Menghadapi Tekanan Kerja
Karyawan dengan growth mindset memiliki strategi koping yang lebih efektif dalam menghadapi tekanan kerja. Mereka tidak mudah menyerah ketika menghadapi tantangan, melainkan menganggap tantangan sebagai bagian dari proses menuju kemajuan.
Strategi Membangun Growth Mindset di Tempat Kerja
Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan organisasi untuk menumbuhkan growth mindset di lingkungan kerja:
Pendidikan Psikologis dan Pelatihan
Memberikan pelatihan rutin tentang pentingnya growth mindset dan bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan kerja sehari-hari.
Pemimpin sebagai Role Model
Pemimpin harus menjadi contoh dalam menerima kegagalan sebagai proses pembelajaran dan menunjukkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan.
Menghargai Proses, Bukan Hanya Hasil
Sistem penghargaan yang menghargai usaha dan ketekunan akan mendorong karyawan untuk fokus pada proses pengembangan diri.
Coaching dan Mentoring
Sistem pembinaan seperti coaching dan mentoring terbukti efektif untuk memfasilitasi pertumbuhan karyawan secara berkelanjutan.
Growth mindset bukan hanya konsep psikologis, tetapi juga strategi efektif untuk meningkatkan performa dan daya adaptasi karyawan dalam lingkungan kerja. Dengan memandang tantangan sebagai peluang belajar dan menghargai proses, organisasi akan menciptakan budaya kerja yang resilien, inovatif, dan kolaboratif. Melalui pelatihan, kepemimpinan yang mendukung, dan perubahan budaya organisasi, growth mindset dapat menjadi pondasi untuk menghadapi tantangan bisnis masa depan.
Referensi
Mofield, E., & Parker, M. (2015). The effects of a growth mindset on self-efficacy and motivation. The National Research Center on the Gifted and Talented. Retrieved from https://nrcgt.uconn.edu/
Sarrasin, J. B., Nenciovici, L., Foisy, L. M. B., Allaire-Duquette, G., Riopel, M., & Masson, S. (2018). Growth mindset and motivation: A literature review. Brain Sciences, 8(2), 20. https://doi.org/10.3390/brainsci8020020
Kunjungi website kami di hafaragroup.com untuk informasi lebih lanjut