
Kabar Baik 2025: Gaji di Bawah UMR & Guru Honorer Non-ASN Dapat Bantuan Tunai Langsung dari Pemerintah!-Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil. Salah satu langkah nyata yang akan segera direalisasikan adalah penyaluran bantuan tunai langsung kepada dua kelompok yang selama ini kurang mendapat perhatian, yaitu karyawan bergaji di bawah UMR dan guru honorer non-ASN.
Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk Pekerja Bergaji < Rp3,5 Juta
Pemerintah akan meluncurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang ditujukan bagi karyawan dengan penghasilan di bawah Rp3,5 juta per bulan. Program ini akan mulai disalurkan pada 5 Juni 2025 sebagai respons atas melemahnya daya beli masyarakat pasca-Lebaran dan menjelang tahun ajaran baru.
Bantuan ini akan disalurkan langsung ke rekening pekerja yang memenuhi kriteria tertentu, seperti tercatat di BPJS Ketenagakerjaan dan memiliki NIK yang valid. Meski nominal resminya belum diumumkan, pemerintah menyatakan bahwa bantuan ini akan membantu jutaan pekerja bertahan di tengah tekanan ekonomi.
BLT untuk Guru Honorer Non-ASN
Selain BSU, pemerintah juga memberikan perhatian khusus kepada guru honorer non-ASN yang belum memiliki sertifikasi pendidik. Mulai tahun ajaran baru 2025/2026, mereka akan menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah.
Guru honorer yang bisa menerima bantuan ini harus:
- Terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
- Memiliki NIK valid
- Belum menerima bantuan sosial lain dari Kementerian Sosial
- Masuk dalam verifikasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)
Bantuan ini bertujuan untuk memberikan penghargaan atas peran guru honorer yang selama ini menjadi tulang punggung pendidikan di daerah-daerah terpencil dan pelosok negeri.
Bantuan Lainnya
Selain itu, ada beberapa bantuan lain yang akan dikeluarkan oleh pemerintahan kabinet Indonesia Maju, yaitu:
Diskon Transportasi Umum
Pemerintah akan memberikan potongan harga untuk berbagai layanan transportasi publik, seperti kereta api dan bus. Kebijakan ini bertujuan untuk meringankan beban biaya perjalanan masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada moda transportasi massal untuk aktivitas harian.
Diskon Tarif Tol
Untuk mendukung kelancaran distribusi barang dan mobilitas masyarakat, pemerintah akan menurunkan tarif tol di berbagai ruas jalan utama. Insentif ini diharapkan dapat membantu menekan biaya logistik dan memperlancar arus barang serta orang.
Diskon Tarif Listrik
Subsidi listrik akan diberikan kepada pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA dan 900 VA. Mereka akan memperoleh diskon tarif listrik hingga 50 persen. Kebijakan ini menyasar kelompok masyarakat berpenghasilan rendah agar beban biaya hidup mereka bisa ditekan.
Penambahan Alokasi Bantuan Sosial
Pemerintah juga akan meningkatkan jumlah penerima dan besaran bantuan sosial (bansos) guna memperluas jangkauan perlindungan sosial. Langkah ini merupakan upaya konkret dalam memastikan bahwa kelompok rentan tetap mendapatkan dukungan di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.
Kunjungi website kami di hafaragroup.com atau hubungi kami untuk konsultasi kebutuhan Anda.